Standar Akuntansi Keuangan (SAK), memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi yang lebih merepresentasikan keadaan perusahaan sesungguhnya. Fleksibilitas itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan manajemen laba (earnings management).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh net profit margin, return on investment, dan debt total asset terhadap manajemen laba. Rasio-rasio keuangan tersebut diantaranya profitabilitas yang diukur dengan net profit margin,return on invesnent dan rasio laverage diukur dengan debt to total asset. Semua rasio-rasio tersebut digunakan sebagai variabel independen. Dan variabel dependen yang digunakan adalah manajemen laba. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sampel yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel (purposive sampling) perusahaan sektor perdagangan yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015. Total 8 perusahaan ditentukan sebagai sampel. Metode analisis ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa net profit margin, return on investment, dan debt to total asset secara parsial dan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini memperoleh R2 sebesar 0,219% yang berarti bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 78,1% dijelaskan oleh variabel lain dan secara parsial variabel net profit margin memiliki nilai thitung sebesar -0,473 dengan ttabel sebesar 2,015, return on investment memilki nilai thitung sebesar 2,713 dengan ttabel 2,015 dan debt to total asset memilki nilai thitung sebesar -1,851 dengan ttabel 2,015 dan secara simultan net profit margin, return on investment dan debt to total asset memiliki nilai Fhitung sebesar 4,110 dengan Ftabel 2,82.